Banjarmasin – MAN 2 Model. Guna mendorong peningkatan mutu dan kualitas madrasah-madrasah penyelenggara program keterampilan di Indonesia, Kementerian Agama RI melalui Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Ditjen Pendidikan Islam melakukan berbagai upaya, salah satunya melakukan Visitasi dan Revitalisasi Pengembangan Madrasah Program Keterampilan.
Salah satunya sebagaimana dilaksanakan Tim Direktorat KSKK dengan mengunjungi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model Banjarmasin, satu-satunya madrasah di Kalimantan Selatan yang ditunjuk sebagai Madrasah Penyelenggara Program Keterampilan melalui Surat Keputusan Menteri Agama melalui Dirjen Pendis dengan Nomor : 4924 tanggal 2 September tahun 2016.
Kedatangan Tim Dit KSKK yang dipimpin Madrasah Education Specialist, Dr. Achmad Syahid, MA, dan Skillware Dit KSKK Bahtiar Rosyadi, M.Pd, didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalsel dan disambut Kepala MAN 2 Model, Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum, Wakil Kepala Madrasah Bidang Sarana Prasarana, Kepala-kepala Bengkel Keterampilan, dan sejumlah dewan guru di Aula MAN 2 Model, Jum’at (06/10/17).
Di pertemuan, Madrasah Education Specialist Dr. Achmad Syahid, MA mengungkapkan pemerintah melalui Kementerian Agama terus berupaya mengoptimalkan program keterampilan bagi anak didik Madrasah Aliyah agar setelah lulus memiliki daya saing di dunia kerja.
“Madrasah program keterampilan merupakan ikhtiar pemerintah untuk membekali kecakapan hidup atau life skill para lulusan madrasah agar siap memasuki dunia kerja,” ujarnya.
Ia menyebutkan MAN 2 Model Banjarmasin telah diproyeksikan sebagai madrasah program keterampilan selain MAN Garut, MAN Kulonprogo, MAN Kediri, dan MAN Samarinda.
Untuk menjadi madrasah program keterampilan, menurut Syahid, sejumlah syarat sudah dipenuhi MAN 2 Model, baik dari kompetensi siswa, kurikulum dan sarana prasarana, mempunyai lahan yang cukup, serta antusiasme yang tinggi.
“Hanya perlu ditingkatkan bukan karena kurang memenuhi standar tetapi untuk bisa menjawab tantangan di luar sana yang jauh lebih tinggi,” imbuhnya.
Pihaknya pun mendorong revitalisasi sarana dan prasarana pada madrasah keterampilan dan Kurikulum keterampilan di madrasah pun harus disesuaikan dengan potensi daerah dan dikombinasikan dengan kurikulum pusat.
Selanjutnya Tim Dit KSKK berkeliling di ruang workshop keterampilan melihat proses dan hasil praktik. Di setiap ruang workshop Syahid selalu bertanya kepada siswa dan pengelola masing-masing keterampilan, sembari memberi motivasi, pesan maupun saran.
Kepala MAN 2 Model, Riduansyah, M.Pd di sela kegiatan mengungkapkan MAN 2 Model Banjarmasin merupakan MA percontohan yang mengembangkan keunggulan kompetitif di bidang keterampilan atau kejuruan.
Riduansyah menyebut madrasah yang dipimpinnya kini sudah melaksanakan 7 program keterampilan, yakni Keterampilan Otomotif dan Teknik Sepeda Motor, Keterampilan Komputer, Keterampilan Elektronik dan Komunikasi, Keterampilan Tata Busana, Keterampilan Tata Boga, Keterampilan Pertanian dan Perikanan, Keterampilan Desain Grafis dan Keterampilan Teknik Jaringan.
“Pihak madrasah sangat berharap dukungan dan revitalisasi dari Kementerian Agama Pusat yang akan digunakan untuk pengembangan program-program keterampilan di MAN 2 Model,” tuturnya.
Kamad berharap madrasah program keterampilan menghasilkan output seperti yang diharapkan. “Output yang diharapkan adalah siswa memiliki kompetensi sesuai dengan standar minimal yang dipersyaratkan oleh dunia usaha atau dunia industri terkait,” pungkasnya. (Rep/ Ft: Taufik).
Tinggalkan Komentar