Banjarmasin (MAN 2 Model) – Guna membekali keterampilan berwirausaha bagi peserta didik, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model Banjarmasin menggelar Bimbingan Karir Pelatihan Pembuatan Sasirangan kepada seluruh peserta didik kelas XII, Kamis (27/09/18) di aula PSBB MAN 2 Model.
Kegiatan pelatihan bekerjasama dengan salah satu pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) kerajinan khas daerah “Keluarga Sasirangan” yang beralamat di Jalan Sungai Jingah RT.6 No.65 Banjarmasin.
Keluarga Sasirangan sendiri merupakan kelompok perajin kain khas Kalimantan Selatan secara turun temurun. Beberapa bahan kain Sasirangan produksi Keluarga Sasirangan yakni semi sutra kembang, polos, katun jepang, katun satin dan sutra.
Kepala MAN 2 Model Banjarmasin diwakili Sitti Rostina, M.Pd dalam sambutannya menuturkan kegiatan tersebut diharapkan dapat membekali para siswa madrasah dengan keterampilan yang kelak bermanfaat bagi masa depannya.
“Keterampilan yang didapat dalam kegiatan ini dapat terus dikembangkan untuk melestarikan Sasirangan sebagai salah satu ikon Kalimantan Selatan,” ungkap Wakamad Kesiswaan tersebut.
Lebih lanjut, Rostina mengimbau para peserta didik yang hadir untuk mengikuti kegiatan dengan bersungguh-sungguh. “Karena jika memiliki ilmu dan keterampilan, maka dapat bermanfaat jangka panjang,” tuturnya.
Senada dengan itu, instruktur utama Keluarga Sasirangan, Nurul Zainah berharap para siswa dapat memanfaatkan kegiatan tersebut menjadi motivasi sebagai peluang usaha nantinya agar dapat menambah income keluarga.
“Melalui kegiatan positif seperti kegiatan bimbingan teknis pembuatan kain Sasirangan ini, diharapkan memberikan dampak langsung pada peningkatan keterampilan siswa dalam berwirausaha di bidang tekstil,” tambahnya.
Dikesempatan tersebut, para siswa dipandu secara langsung proses pembuatan kain Sasirangan, mulai proses mendesign motif, merajut, mencelup, membuka rajutan, mencuci dan mensetrika. “Siapa saja dapat melakukan pembuatan kain Sasirangan. Untuk menghasilkan selembar kain Sasirangan yang baik, sempurna dan bermutu, diperlukan kesungguhan, ketelitian dan kecermatan,” jelasnya lagi.
Salah satu peserta, Muhammad Rida’an mengatakan kegiatan tersebut sangat positif karena mereka diajari cara membuat kain Sasirangan dan dipandu instruktur yang andal. “Alhamdulillah, tadi sudah diajari cara berwirausaha, kemudian dilanjutkan dengan praktik membuat kain Sasirangan dipandu langsung oleh perajin kain tradisional tersebut,” ujar siswa kelas XII MIPA tersebut.
Rida’an berharap, ke depan kegiatan tersebut dapat terus berlanjut dengan membekali para siswa aneka keterampilan dan bimbingan karir. “Semua menjadi bekal bagi kami saat sudah lulus bisa berwirausaha sendiri,” pungkasnya. (Rep/ Ft: Taufik)
Tinggalkan Komentar