Sebagai sebuah institusi pendidikan dengan berlebelkan keagamaan, tak heran jika dalam sistem Penerimaan Peserta Didik Baru, MAN 2 Model Banjarmasin (Manda) selalu mengutamakan calon peserta didik yang mempunyai kemahiran dalam membaca Al-Quran.
Untuk itu, dalam sistem PPDB tahun 2015 ini, perekrutan siswa baru MAN 2 Model Banjarmasin, baik melalui jalur prestasi maupun jalur seleksi, setiap calon peserta didik harus melalui Tes Baca Tulis Al-Qur’an (BTA).
Diungkapkan ketua PPDB Manda Syamsuri, S.Pd. sebenarnya tes BTA ini bukan hal baru di Manda. Tes seperti ini sudah bertahun-tahun dilaksanakan untuk mengukur tingkat kamahiran siswa terhadap baca tulis Al-Qur’an.
“Hal ini penting, mengingat ke depannya calon siswa yang tidak bisa membaca Al-Qur’an tentu akan kesulitan dalam mempelajari ilmu-ilmu keagamaam, seperti fiqih, Qur-an-Hadist, ilmu Qalam, Tajwid, dsn sebsgainya,” ungkap Syamsuri.
Rabu (19/05/15) di ruang tes BTA terlihat puluhan calon peserta didik menunggu giliran untuk dipanggil. Sementara itu, di ruang yang disediakan khusus untuk tes BTA nampak pula sepuluh orang yang siap menguji kemampuan mereka terhadap baca-tulis Al-Qur’an. Rata-rata penguji tes BTA diambil dari guru mata pelajaran keagamaan.
“Memang terdapat nama Pak Syakrani guru mata pelajaran matematika, namun perlu juga dingat Beliau dulunya adalah seorang qori,” kata Syamsuri.
Setiap penguji tes BTA sudah memiliki daftar nama surah apa yang harus ditulis dan surah apa yang harus dibaca peserta. Teknis pelaksanaannya dibuat sederhana, setelah calon peserta didik dipanggil.
“Peserta lalu diminta mengisi biodata dan nomor tes, kemudian diberikan selembar kertas untuk ditulis sebuah surah atau penggalan surah sesuai dengan permintaan penguji. Lalu, penguji akan membuka lembaran Al-Qur’an dan meminta calon peserta didik untuk membacanya,” terang Syamsuri. (Rep/Ft: Humas Manda)
Tinggalkan Komentar