Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Banjarmasin Abdul Hadi, M.PKim mengatakan pada masa pandemi Covid-19, kegiatan belajar mengajar, tidak terkecuali praktik pengalaman lapangan atau PPL dialihkan dari tatap muka menjadi sistem daring.
“Sistem ini menuntut para mahasiswa praktikan beradaptasi dengan menguasai teknologi pembelajaran,” katanya pada Perpisahan dan Penjemputan 43 orang mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Program S1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, di Aula Madrasah setempat, Selasa (17/11/20).
Kamad mengharapkan para mahasiswa atau calon guru yang telah selesai melaksanakan praktik mengajar, bisa terus meningkatkan kompetensi dan strategi pembelajaran. “Harapan saya agar para mahasiswa bisa menerapkan ilmu dan kemampuan yang telah dipelajari dan didapatkan selama melaksanakan PPL di madrasah ini,” tegas Kamad.
Selain itu, Kamad mengharapkan program PPL sebagai bentuk hubungan kerjasama kemitraan yang baik antara lembaga/ sekolah dengan pihak universitas bisa terus ditingkatkan. “Semoga program PPL ini ke depan bisa terus berlanjut, dan kerjasama antara Kementerian Agama dalam hal ini MAN 2 Kota Banjarmasin dan pihak ULM bisa terus ditingkatkan,” jelas Kamad.
Sementara Koordinator PPL FKIP ULM, Dewi Alfianti, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada pihak madrasah, khususnya Guru Pamong yang dengan sepenuh hati memberikan bimbingan dan arahan kepada mahasiswa PPL. “Tentu mahasiswa PPL tidak terlepas dari kesalahan dan tidak sesuai dengan ekspektasi, untuk itu kami sampaikan permohonan maaf,” ucapnya.
Di bagian lain, Dewi juga mengakui sebagian mahasiswa masih belum fasih dengan pembelajaran sistem daring, serta kendala dalam berkomunikasi karena terbatasnya ruang interaksi.
Dengan berakhirnya masa PPL selama 2 bulan, Dewi berharap agar kerjasama antara pihak ULM dengan MAN 2 Kota Banjarmasin bisa terus berlanjut. “Penerimaannya luar biasa, rasio mahasiswa yang praktik juga banyak, semoga kerjasama ini terus berlanjut di masa mendatang,” pungkasnya.
Ditemui usai kegiatan, salah seorang peserta PPL, M. Rizal Fahlifi menyampaikan sejumlah kendala yang ditemui saat praktik pembelajaran secara online. “Kendalanya antara lain pertemuan yang terbatas, minimnya interaksi dan jaringan internet,” ujarnya.
Sementara Siti Noor Hidayah menambahkan meski banyak keterbatasan namun dirinya sangat mengapresiasi peran guru pamong yang telah memberikan bimbingan dan petuah bagaimana menjadi sosok guru yang baik. “Terima kasih memberikan bimbingan dan petuah agar menjadi sosok guru yang baik, siap dan paham dengan teknologi yang ada agar lebih maksimal memberikan pelajaran kepada siswa,” pungkasnya.
Adapun mahasiswa PPL FKIP ULM yang diserahkan kembali kepada pihak kampus berjumlah 43 orang, berasal dari Prodi Pendidikan Kimia sebanyak 4 orang, Prodi Pendidikan Matematika 6 orang, Prodi Pendidikan Sejarah 3 orang, Prodi Pendidikan Biologi 3 orang, Prodi Pendidikan Fisika 3 orang, Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia 4 orang, Prodi Pendidikan Geografi 2 orang, Prodi Pendidikan PKn 2 orang, Prodi Pendidikan Sendratasik 2 orang, Prodi Pendidikan Ekonomi 3 orang, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris 5 orang dan Prodi Pendidikan Ilmu Komputer 6 orang.
Penulis : Taufik
Foto : Taufik
Editor / Redaktur : yanti
Tinggalkan Komentar