Keterampilan Tata Busana Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Banjarmasin dengan fasilitas lebih dari 30 mesin jahit dan segala kelengkapannya membuat Alat Pelindung Diri (APD) dan mendonasikannya bagi para tenaga medis di Kalimantan Selatan.
Koordinatoor Gerakan Pembuatan APD, Desy Arnita Dewi, M.Sc mengungkapkan tingginya permintaan alat pelindung diri di tengah upaya pencegahan penyebaran wabah virus corona, menjadikan alat kesehatan itu sulit didapatkan, padahal tenaga medis yang berperan di garis depan banyak yang membutuhkan APD.
“Kelangkaan APD bagi pahlawan medis sebagai garda terdepan harus kita pikirkan. MAN 2 Banjarmasin punya fasilitas dan puluhan relawan yang siap bekerja,” ungkap Desy saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin (13/04/20).
Hal tersebut menurut Desy yang membuat MAN 2 Banjarmasin melalui Bengkel Keterampilan Tata Busana tergerak untuk membuat APD yang didonasikan kepada para tenaga medis, rumah sakit, puskesmas, atau BPBD yang membutuhkan di Kalsel.
“APD yang kami buat, merupakan hasil donasi dari orang tua siswa, alumni, dan masyarakat yang tergerak hatinya untuk ikut gotong royong bersama kami. Bantuan yang kami terima berupa bahan baku atau uang tunai untuk keperluan tersebut,” jelasnya.
Desy menambahkan, sejak digagas awal bulan April lalu sampai dengan 13 April 2020 sudah diterima donasi masyarakat sebesar 25 juta lebih oleh 78 donatur dan APD yang sudah disalurkan sebanyak 169 APD yang diperuntukkan bagi instansi layanan kesehatan di antaranya 3 Rumah Sakit, 26 Puskesmas di Kota Banjarmasin, BPBD Kota Banjarmasin, Dinkes Batola, RS Mulia Amuntai, PKM Kertak Hanyar, IDI Tapin, dan beberapa nakes lainnya.
“Hingga saat ini kami masih membuka donasi dari masyarakat yang akan kami gunakan untuk pembuatan APD. Silakan menghubungi Posko Pelayanan di MAN 2 Banjarmasin,” tukas Desy.
Desy berharap apa yang dilakukan pihaknya membawa kemanfaatan dan bisa meringankan beban para medis yang berjuang melawan virus corona di garda terdepan. “Semoga berkah, manfaat, dan jadi amal jariyah buat semua semua tim medis, donatur dan relawan. Terpenting semoga pandemi bisa kita lawan dan segera angkat kaki,” pungkasnya.
Kepala MAN 2 Banjarmasin Dra. Naimah mengungkapkan, pembuatan APD tersebut merupakan bentuk kepedulian pihak madrasah kepada para tenaga medis terhadap tingginya permintaan APD namun sulit di dapatkan.
Meskipun dalam pembuatan APD dibantu para siswi dan alumni, Kamad mengaku pihaknya tetap mengutamakan keselamatan alias social distancing, sehingga dalam proses pembuatan APD bergantian dan hanya beberapa orang saja dalam satu ruangan.
“Ini murni sumbangan, jadi APD yang kami buat juga kami sumbangkan, sama sekali kami tidak mengambil keuntungan dan juga tidak kami jual, ini murni gotong royong bersama untuk melawan Covid-19,” terang Kamad.
Penulis : Taufik
Foto : Desy
Editor / Redaktur : yanti
Tinggalkan Komentar