Banjarmasin (MAN 2 Model) – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model Banjarmasin satu-satunya Madrasah di Kota Banjarmasin yang ditunjuk sebagai pelaksana Uji Kompetensi Akademik pada jenjang SMA/MA yang diadakan Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, 4 s.d 6 September 2018.
Dari Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) yang diterima, Uji Kompetensi Akademik dilaksanakan serentak di 11 provinsi di Indonesia, yakni Lampung (Kota Bandar Lampung), Kep. Bangka dan Belitung (Kota Pangkalpinang), Jawa Barat (Kota Bandung dan Depok), Jawa Tengah (Kota Surakarta), DIY (Kota Yogyakarta), Jawa Timur (Kota Malang), Kalimantan Selatan (Kota Banjarmasin), Kalimantan Barat (Kota Pontianak), Sulawesi Tengah (Kota Palu), Gorontalo (Kota Gorontalo) dan Papua (Kota Jayapura).
Di sela kegiatan, Rabu (05/09/18) Wakil Kepala Madrasah Bidang Humas M. Faruk, M.Sc mengungkapkan Uji Kompetensi Akademik merupakan upaya pengembangan instrument penilaian yang berkualitas untuk meningkatkan kualitas butir soal dalam rangka menunjang evaluasi pendidikan. “Hasil yang didapatkan sekaligus menjadi salah satu indikator pencapaian kompetensi bagi siswa,” ujarnya.
Lebih lanjut, Faruk menjelaskan satuan pendidikan yang dijadikan sampel tes memiliki kriteria rata-rata ujian nasional berkategori baik, melaksanakan ujian mandiri untuk UNBK, dan mempunyai komputer client minimal 36 unit.
“MAN 2 Model dipilih karena nilai UN rata-rata berkategori baik, sudah melaksanakan UNBK dan mempunyai jumlah komputer yang cukup,” tambah Faruk yang juga merangkap sebagai Teknisi Ujian tersebut.
Dikesempatan yang sama, Proktor Ujian Zainal Muttaqien, M.Pd.I menuturkan pelaksanaan tes dilakukan berbasis computer di laboratorium komputer menggunakan mode offline dalam jaringan. Dalam satu kali pengetesan (satu sesi), jumlah peserta adalah 36 peserta didik dengan dua sesi per hari, sesi pertama dari pukul 07.30 s.d 09.30 dan sesi kedua dari pukul 10.00 s.d 12.30.
Pada model Uji Kompetensi Akademik ini, tambah Zainal koneksi internet hanya dibutuhkan sebelum dan sesudah tes, yakni waktu sinkronisasi soal bahan tes dan pengunggahan data jawaban peserta tes. “Pada saat pelaksanaan peserta tes menjalankan aplikasi secara offline dengan memasukkan username, password dan token per sesi,” tambahnya lagi.
Uji Kompetensi Akademik sendiri dilaksanakan selama 3 hari diikuti 40 orang siswa kelas X dan 40 orang siswa kelas XII.
Untuk kelas X, hari pertama mengujikan Bahasa Indonesia dan Matematika, hari kedua Bahasa Inggris dan IPA, dan hari ketiga Pendidikan Kewarganegaraan.
Sementara untuk siswa kelas XII, hari pertama mengujikan Bahasa Indonesia dan Matematika, hari kedua Bahasa Inggris dan Fisika (untuk Program IPA) atau Ekonomi (untuk Program IPS), hari ketiga Biologi dan Kimia untuk Program IPA, serta Geografi dan Sosiologi untuk Program IPS. (Rep/ Ft: Taufik)
Tinggalkan Komentar