Komisi Pemilihan Pengurus OSIS (KPPO) MAN 2 Model Banjarmasin (Manda) menggelar pemungutan suara, Selasa (18/08/15) di halaman Manda.
997 orang siswa dari kelas X, XI, dan XII memberikan hak suaranya untuk memilih ketua dan wakil ketua organisasi siswa tertinggi di Manda ini.
Untuk melaksanakan pemilihan ini KPPO telah menyiapkan tempat pemungutan suara yang telah disusun sistematis, sehingga memudahkan pemilih untuk menyalurkan hak pilih secara bebas, jujur, dan tanpa ada paksaan.
Pelaksanaan pemilihan yang dimulai pukul 08.00 dan berakhir pada pukul 12.00 WITA dilakukan secara bergiliran pada setiap kelas, sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar.
Ketua KPPO Ahmad Asa Akbar Walidie mengatakan, pelaksanaan pemilihan yang dilaksanakan ini dilakukan secara terbuka dan semua siswa dapat melihat prosesnya, sehingga siapapun yang terpilih nantinya itu adalah pilihan semua siswa.
Pada pemilihan kali ini, pemilih akan memilih salah satu pasang calon dari dua calon yang ada yaitu pasangan nomor urut 1 Abid Rahmatullah – Abdul Khair Rizqan., dan nomor urut 2 Akhmad Ilham – M. Syarasi.
Senada dengan hal itu, Pembina OSIS Manda, Ervina Rahmadayanti, S.Pd mengatakan bahwa pelaksanaan pemilihan OSIS ini memang sengaja mengadopsi sistem demokrasi di Indonesia. “Hal ini sebagai pembelajaran bagi siswa yang nantinya akan terjun ke masyarakat,“ujarnya.
Kegiatan ini, lanjutnya sebagai implementasi dari kegiatan belajar siswa di kelas terutama pelajaran pendidikan kewarganegaraan. “Semua tahu bahwa generasi muda inilah yang akan menjadi penerus pemimpin bangsa kedepan, maka dari itu kita didik dari sekarang,“ tandasnya.
Kepala Manda Dra. Halimatussa’diah, M.Pd. turut memberikan apresiasi atas apa yang dilaksanakan oleh KKPO yang telah menyelenggarakan pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS periode 2015/2016, mulai dari tahap sosialisasi, penjaringan calon, penetapan calon, masa kompanye calon, hingga pemilihan langsung dan pada tahap akhirnya nanti adalah pelantikan.
“Harapan kami, siswa – siswi di madrasah ini telah memahami pembelajaran demokrasi dalam skala kecil di lingkungan madrasah, dan nantinya ilmu ini dapat diterapkan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tutupnya. (Rep/Ft. Taufik Manda)
Tinggalkan Komentar