Banjarmasin (MAN 2 Kota Banjarmasin) – Dalam rangka meningkatkan literasi terkait Pasar Modal Syariah, sebanyak 8 (delapan) orang tenaga pendidik Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Banjarmasin mengikuti kegiatan Capacity Building Pasar Modal Syariah 2024 yang dilaksanakan bertempat di Galaxy Hotel Banjarmasin, Selasa, (05/11/24).
Acara yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menghadirkan dua orang narasumber berpengalaman, yaitu Yunan Akbar, Kepala Unit Pengembangan Produk Syariah, PT Bursa Efek Indonesia dan Dr. Yulizar D. Sanrego, M.EC, CIFP Anggota Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
Dalam uraiannya mengenai Update Pasar Modal Syariah dan Strategi Pengembangan Pasar Modal Syariah, Yunan Akbar mengungkapkan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi pasar modal syariah saat ini adalah literasi. Banyak masyarakat yang masih belum paham mengenai investasi, khususnya di pasar modal syariah.
“Banyak anggapan yang salah terkait dengan pasar modal syariah. Kami dari BEI berupaya untuk meluruskan dan lebih banyak mensosialisasikan pasar modal syariah ini,” jelasnya.
Untuk menarik minat investor, baik lokal maupun internasional, Yunan menjelaskan pentingnya memahami kebutuhan masyarakat. “Kami dari BEI berupaya untuk membuat produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, baik jangka pendek maupun jangka panjang,” kata Yunan.
Sementara Yulizar D. Sanrego dalam paparannya menguraikan tentang Fatwa DSN MUI terkait Pasar Modal Syariah, khususnya Fatwa No. 80 tentang perdagangan Saham di Pasar Reguler Bursa Efek, Fatwa No. 135 tentang Saham dan Fatwa No. 154 tentang ETF Syariah.
“Meskipun fatwa bersifat tidak mengikat, tetapi pada praktiknya fatwa DSN-MUI adalah salah satu rujukan dalam mengembangkan pasar modal syariah di Indonesia,” jelasnya.
Partisipasi tenaga pendidik MAN 2 Kota Banjarmasin dalam acara ini tidak hanya memperluas pemahaman mereka tentang investasi syariah, tetapi juga meningkatkan semangat dan kepercayaan diri dalam menjalankan dan mengembangkan galeri investasi di madrasah.
Usai kegiatan, salah seorang guru, Abdul Rasid, S.Pd menilai saat ini pengetahuan terkait keuangan harus dipahami terlebih para guru mata pelajaran Ekonomi. Pemahaman investasi dan pasar modal syariah merupakan hal yang penting bagi para guru yang ingin merencanakan masa depan di bidang keuangan dan investasi.
“Dengan pemahaman tentang pasar modal syariah, guru dapat mengintegrasikan prinsip-prinsip etika dan keuangan syariah ke dalam keputusan investasi dan berkontribusi dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” tutupnya.
Penulis : Taufik
Foto : Rasid
Redaktur/Editor: Nupuz
Tinggalkan Komentar