Banjarmasin – MAN 2 Model. Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin melakukan pengambilan sampel jajanan yang di jual di kantin MAN 2 Model Banjarmasin, Kamis (27/07/17).
Dikesempatan itu, Analis Kesehatan Dinkes Kota Banjarmasin Nur Afrida Rosvita, SKM mengungkapkan pengambilan sampel jajanan dilakukan secara random untuk mengetahui kelayakan segala jenis jajanan, baik berupa makanan ataupun minuman.
“Sampel jajanan akan dikirim ke laboratorium untuk mengetahui kandungan apa saja yang terdapat di dalamnya,” jelasnya. Afrida menambahkan dalam uji laboratorium, sampel jajanan diuji dengan sejumlah parameter.
Diantaranya apakah jajanan itu mengandung zat berbahaya seperti borak, formalin, rodhamin, siklamat, methanyl, yellow, bakteri air dan bakteri makanan dalam jajanan sekolah.
Diakuinya, kendati pengambilan sampel jajanan secara rutin, namun masih saja ditemukan pelaku usaha di sekolah yang mencampurkan zat-zat berbahaya. Misalnya, pengawet hingga zat pewarna yang seharusnya digunakan untuk industry tekstil.
“Karenanya pengawasan jajanan di kantin juga harus melibatkan pihak sekolah guna mengawasi peredaran makanan yang mengandung zat-zat berbahaya sebab akan membahayakan siswa siswi yang mengonsumsinya,” sarannya.
Menanggapi hal tersebut, pihak madrasah diwakili Pembina Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Hj. Fathiah, S.Ag, S.Pd.I, MA mengaku pihak madrasah sudah melakukan imbauan dan sosialisasi kepada pemilik usaha di kantin madrasah untuk menjual jajanan sehat dan tidak mengandung zat berbahaya.
“Selain itu makanan yang dijual di kantin disyaratkan harus terjaga kebersihannya, ditutup untuk menghindari segala macam bakteri, lalat dan juga debu,” pungkasnya. (Rep/ Ft : Taufik)
Dibaca 116x
Tinggalkan Komentar